Thursday, October 14, 2010

Semata-2 hnya aGar Trus Brsm Kamu

Kamu terus menarik tanganku, masuk lebih jauh ke dalam lorong yang sama sekali tak bisa kuterka ujungnya. Sejujurnya, perjalanan ini justru terasa seperti tak berujung. Entah sudah berapa lama seperti ini, kamu berjalan di depan, menuntun tanganku, menuju sesuatu, yang aku tak tahu apa, dan berujung di lorong tak berujung ini.


Bukan salahmu. Karena bukankah sepanjang perjalanan ini, aku pun hanya pasrah, membiarkan kamu menuntun aku masuk, makin lama, makin jauh, menuju sesuatu yang kau sendiri tak tahu apa. Bukan aku tak ingin bertanya, beberapa kali kucoba memanggil namamu, mencoba bertanya. Tapi saat kemudian wajah kita saling berhadapan, aku lalu terdiam, membeku sekaligus mencair, luluh lantak akibat senyuman dari wajah yang paling kukagumi. Maka kemudian hanya diam yang tersisa. Dan kamu kembali meraih tanganku, melanjutkan perjalanan, tanpa pertanyaan.

Aku bisa apa, jika sekujur tubuh ini sepenuhnya telah dikendalikan oleh kamu. Bekunya, luluhnya, semua tergantung kamu. Sering aku merasa lelah, ingin berhenti, memaksamu melepaskan pegangan, lalu kembali bebas, pergi, menyusuri jalan manapun selain terjebak dalam petualangan tanpa henti di lorong tak berujung ini. Tapi, kemudian tak mampu ku jemput bebasku, karena toh nyatanya aku menikmati setiap detik perjalanan di lorong ini, walau kutahu mungkin tak berujung, semata-mata hanya agar terus bersama kamu. Kamu yang membuat segala kelalahan tak berujung ini seakan terbayar, lunas, tanpa sisa!

No comments: