Duh, Posting kali ini.. tentang Ngidam Lagi...!!!
iiih,,,, ini Pasti Bawa'n si bayi ...Ga salah lagi ...!!!
Udah 1 minggu ini saya kalo jalan depan Tepian tempat orang banyak biasa jualan buah musiman, selalu liatin buat-buah yang dijual disana, sampai-sampai setiap kali lewat rupa-rupanya si Paman yang jualan itu ampe Hafal dengan muka saya " sambil senyum pamanya Bilang, Cempedaknya Blom Datang Mba ".. weeeelahh'' si paman !!, padahal setiap lewat saya tidak pernah perhatikan si penjulannya tapi pada Buah-buah yang tersusun rapi di depannya, tapi emang sampe hari tidak satu pun penjualan Tiwadakkk, sampai Sore sabtu kemarin itu pulang ke Loajanan rencananya mau jengkukin dan nginap sabtu-minggu ditempat keluarga di sana, saya lihat tidak ada juga orang jual Tiwadakk, ...
1. Ngidam adalah keinginan dari si bayi
Sebagai mahluk yang bersiap hadir di muka bumi, si bayi sedang iseng ingin mencicipi makanan tertentu di dunia ini. Lalu lewat kontak dengan ibunya, dia menyampaikan makanan apa yang hendak dimakan.
Dari makanan yang diinginkan, dapat dijadikan tanda-tanda jenis kelamin/sifat jabang bayi nantinya. Berangkat dari situ muncul pendapat lanjutan bahwa kalau ngidam tidak dituruti, bakal menyebabkan bayinya nanti ngileran.
Marah lah dia... aduh, jangan sampai decch,,, Lan..!!!
2. Ngidam adalah kesempatan bermanja buat si Bunda Wulan
Membayangkan bakal membawa beban di perutnya selama 9 bulan, lalu melewati proses menyakitkan di penghujung kehamilan, si ibu tidak mau penderitaan itu dialami sendirian olehnya. Untuk itu si bunda ingin mendapatkan 'service' berupa 'satu keinginan ini dia harus diturutin'.
Dan karena kesannya si Ayah tidak ikut merasakan sakit, maka harus rela dibebani tugas mencari apa-apa yang sedang sulit dicari. Atau minimal mencari solusi lain kalau yang diingini ternyata mustahil didapatkan.
3. Ngidam adalah reaksi alami
Karena tubuh ibu hamil banyak menghasilkan zat xxx (silakan googling sendiri), maka ada ketidaknyamanan rasa di mulut si ibu. Oleh karenanya si ibu ingin memakan makanan yang dirasa mampu mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Baik itu yang berasa pedas, kecut, atau makanan yang dianggapnya dapat mengatasi suasana itu.
Dan mungkin masih banyak kelompok definisi yang lain.
Bagi saya, meskipun itu ngidam atau tidak, selama memang keinginan istri dan wajar untuk dituruti, maka aku usahakan menurutinya. Jadi si bunda gak usah mengatasnamakan keinginan bayi kalo memang keinginan itu datang dari bundanya.
Tidak usah mengaitkan dengan mitos atau anggapan-anggapan yang bisa menjadikan salah kaprah, baik secara kesehatan maupun secara norma agama.
1 comment:
hahahah...sudah kesampaian sayangai...dari kulit buah sampai biji nyam nyamnyam...
Post a Comment